Ajaib, Bayi di Luar Kandungan Lahir Selamat





Tiny miracle: Azelan Cruz Perfecto was born at 32 weeks after growing just at the end of his mother's fallopian tube

Tiny miracle: Azelan Cruz Perfecto was born at 32 weeks after growing just at the end of his mother's fallopian tube



Para dokter umumnya akan menyarankan menggugurkan kandungan bila janin tumbuh di luar kandungan. Sebab akan membahayakan nyawa ibu maupun janinnya.

Namun, keputusan Nicolette Soto, 27, untuk mempertahankan janin yang berada di luar kandungan dan menantang bahaya berbuah manis. Bayi mungil ini lahir hanya diselimuti dinding tipis membran dan otot di rumah sakit Arizona, dalam usia kehamilan 32 minggu. Bayi yang lahir dengan berat lahir 0,9 kilogram ini dinyatakan sebagai sebuah peristiwa langka.

Bayi Azelan Cruz--bayi tersebut dinamai, berkembang di luar rahim ibu dan melekat pada dinding di luar rahim. Plasenta yang belum berkembang sempurna akhirnya melekat pada bagian luar dinding rahim.

Dokter mengatakan, lebih mudah menggugurkan kandungan itu daripada mempertahankannya. Namun, Nicolette dan pasangannya nekat menjalani kehamilan yang membahayakan.


Adamant: Nicollete Soto and with her boyfriend Victor Perfecto. Miss Soto went ahead with the pregnancy despite a warning that both she and the child may not survive

Adamant: Nicollete Soto and with her boyfriend Victor Perfecto. Miss Soto went ahead with the pregnancy despite a warning that both she and the child may not survive



Sebagai antisipasi adanya komplikasi, selama operasi, tim dokter mempersiapkan ahli urologi, trauma dan radiologi, serta ahli bedah pembuluh darah dalam proses kelahiran. Namun, si bayi mungil lahir dengan selamat tanpa bedah kompleks.

Salah satu tim medis, Dr Rodney Edwards, yang menangani kelahiran mengatakan, kasus bayi yang tumbuh di luar kandungan belum ada sebelumnya. "Ini hanya kasus yang membuktikan kepada dunia medis, bahwa tidak selamanya hal dapat diprediksi," ungkapnya seperti dikutip dari NY Daily News.

Nicolette baru merasakan kehamilannya pada minggu ke-18. Para dokter menyarankan ia segera menjalani proses pengguguran kandungan karena menghadapi risiko pecah tabung fallopi dan kehilangan darah fatal. Embrio yang melekat pada tuba falopi, menurut tim medis, dapat memecahkan tabung fallopi pada minggu 12 hingga 14.

Kehilangan Rahim

Dokter juga mengingatkan, Nicolette bisa kehilangan rahim serta usus bila tak segera dilakukan pengangkatan. Apalagi, dalam keadaan ini plasenta sulit mendapatkan suplai darah yang akan menambah kerumitan. Namun pasangan ini berkukuh mempertahankan bayi mereka.

Sejak Maret, Nicolette dimasukkan ke rumah sakit dan dipantau tim dokter hingga melahirkan Senin pekan lalu. Tim medis mengatakan, kelahiran jauh lebih mudah daripada yang dibayangkan. Tidak ada intervensi medis khusus serta kehilangan darah dapat diminimalkan.

Satu-satunya yang berbeda dari operasi normal adalah bekas luka yang lebih besar daripada bedah caesar umumnya. Soto dinyatakan sehat dan dapat pulang empat hari setelahnya. Sedangkan si bayi harus dirawat di rumah sakit selama tiga-empat minggu sebelum diperbolehkan pulang. (ren)



Cornual ectopic pregnancy: Miss Soto did not discover the complication until 18 weeks, by which time a termination would have involved major surgery

Cornual ectopic pregnancy: Miss Soto did not discover the complication until 18 weeks, by which time a termination would have involved major surgery






sumber:
vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

 

Copyright © 2010 • 1002 Kisah • Design by Dzignine